Emas Bukan Cuma Ditabung, Tapi Bisa Jadi Modal Usaha!
Selama ini banyak orang berpikir bahwa emas hanya bisa disimpan untuk jangka panjang. Padahal, kalau kamu tahu caranya, tabungan emas bisa disulap menjadi modal usaha yang produktif.
Menariknya, kamu tidak perlu menjual semua emasmu untuk memulai usaha. Ada beberapa strategi agar kamu tetap punya aset, tapi juga bisa mendapatkan dana segar untuk bisnis.
Yuk, pelajari langkah-langkah cerdasnya!
1. Gunakan Layanan Gadai Emas di Pegadaian
Kalau kamu butuh modal cepat tanpa harus menjual emas, gadai emas di Pegadaian bisa jadi solusi terbaik.
Pegadaian adalah lembaga resmi milik negara, jadi transaksinya aman dan legal. Kamu cukup membawa emas beserta sertifikatnya, lalu akan dinilai sesuai berat dan kadar kemurniannya.
Biasanya kamu bisa mendapatkan pinjaman hingga 85–90% dari nilai emas.
Contoh:
Jika kamu punya 20 gram emas senilai Rp20 juta, kamu bisa mendapatkan dana sekitar Rp17–18 juta sebagai modal usaha.
Keuntungan:
- Emas tetap milikmu
- Bisa ditebus kapan saja
- Proses cepat dan tanpa jaminan lain
Tips: Gunakan sistem gadai untuk usaha produktif, bukan konsumtif. Pastikan kamu mampu menebus kembali emas dalam waktu yang ditentukan.
2. Jual Sebagian Emas, Simpan Sisanya
Kalau kamu punya tabungan emas yang cukup besar, kamu bisa menjual sebagian untuk mendapatkan modal, dan tetap menyimpan sisanya sebagai aset investasi.
Misalnya:
- Total emas kamu: 50 gram
- Jual 20 gram untuk modal usaha
- Simpan 30 gram sebagai tabungan jangka panjang
Dengan begitu, kamu tetap punya “pegangan nilai” sekaligus dana operasional untuk bisnis.
Tips: Jual emas di tempat resmi seperti PT Antam, Pegadaian, atau platform online terpercaya agar dapat harga terbaik.
3. Gunakan Fitur Buyback dari Platform Investasi Emas
Kalau kamu menabung emas lewat aplikasi digital seperti Pluang, Indogold, DANA Emas, atau Tokopedia Emas, kamu bisa menggunakan fitur Buyback atau jual kembali langsung dari aplikasi.
Hasil penjualan emas akan langsung masuk ke rekening atau e-wallet kamu – cepat, aman, dan tanpa repot membawa emas fisik.
Contoh:
- Kamu punya saldo emas digital senilai Rp10 juta.
- Saat harga emas naik, kamu jual Rp5 juta.
- Dana masuk otomatis ke rekening dan bisa langsung dipakai untuk modal usaha.
Tips: Gunakan fitur ini saat harga emas sedang tinggi agar keuntungan lebih maksimal.
4. Gunakan Emas sebagai Jaminan Kredit Usaha (KUR atau Bank Syariah)
Beberapa lembaga keuangan kini menerima emas sebagai jaminan pinjaman usaha, termasuk Bank Syariah Indonesia (BSI) dan beberapa bank konvensional yang menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Dengan menjaminkan emas, kamu bisa mendapatkan modal tanpa harus menjual aset tersebut. Prosesnya juga lebih mudah dibandingkan jaminan properti.
Keunggulan:
- Bunga rendah (atau bagi hasil di bank syariah)
- Tenor pinjaman fleksibel
- Emas tetap aman tersimpan di lembaga resmi
Tips: Pastikan kamu punya perencanaan usaha yang matang agar pinjaman bisa dikembalikan tepat waktu tanpa kehilangan emas.
5. Ubah Keuntungan Investasi Emas Jadi Dana Usaha
Kalau kamu sudah lama menabung emas, pasti nilainya sudah meningkat. Kenaikan harga emas ini bisa kamu manfaatkan sebagai keuntungan modal.
Contohnya:
- Kamu beli emas 10 gram seharga Rp9 juta dua tahun lalu.
- Sekarang nilainya Rp12 juta.
- Keuntungan Rp3 juta bisa kamu gunakan untuk modal awal bisnis kecil seperti jualan online, kuliner, atau dropship produk.
Tips: Gunakan hanya keuntungan dari kenaikan nilai emas, bukan menjual seluruh aset, agar investasi tetap berjalan.
6. Gunakan Tabungan Emas Sebagai Back-Up Modal
Jika kamu punya bisnis kecil, emas bisa jadi cadangan darurat saat arus kas bisnis terganggu.
Misalnya, saat penjualan sedang menurun, kamu bisa menjual sedikit emas untuk menutup kebutuhan operasional, lalu menebusnya kembali saat bisnis stabil.
Ini jauh lebih baik daripada berhutang ke pinjaman online yang berbunga tinggi.
Tips: Selalu sisakan minimal 30% dari total emasmu untuk keadaan darurat agar bisnis tetap aman dari risiko keuangan.
7. Investasikan Kembali Keuntungan Usaha ke Emas
Nah, ini langkah cerdas agar kamu tetap punya siklus keuangan sehat. Setelah usahamu berjalan dan menghasilkan, sisihkan sebagian keuntungan untuk membeli emas kembali.
Dengan begitu, kamu tidak hanya menggunakan emas untuk membangun usaha, tapi juga mengembalikan nilai asetmu.
Contoh:
Modal usaha: Rp10 juta (hasil jual emas)
Keuntungan bulanan: Rp2 juta
Sisihkan Rp500 ribu/bulan untuk beli emas digital.
Hasilnya, tabungan emas kamu tumbuh lagi sambil bisnis tetap jalan.
Emas bukan hanya simbol kekayaan, tapi juga bisa jadi alat penggerak bisnis kalau kamu menggunakannya dengan bijak.
Kamu bisa menggadaikannya, menjual sebagian, atau menjadikannya jaminan kredit – semua bisa dilakukan tanpa kehilangan aset sepenuhnya.
Kuncinya adalah:
- Gunakan emas hanya untuk usaha produktif.
- Pilih lembaga resmi agar aman.
- Setelah bisnis berjalan, kembalikan emas ke portofolio investasimu.
Dengan cara ini, emasmu tidak hanya berkilau di brankas, tapi juga menghasilkan uang untuk masa depan.












